Komunitas R20 dan G20 Momen Negara Dunia Berpadu dalam Kerukunan
Direktur Saat Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar memandang komunitas R20 jadi peristiwa penting untuk Indonesia dan Islam Indonesia. Menurutnya, rumor khusus komunitas R20 mengulas mengenai pengetahuan, pengalaman dan bagaimana semestinya kehidupan beragama ditujukan.
“Untuk saya, NU dan Indonesia mempunyai peranan penting dalam komunitas ini, di mana NU sebagai organisasi paling besar di dunia,” kata Asep lewat penjelasannya ke merdeka.com.
Asep salah satunya perwakilan yang datang dalam komunitas R20 ini menerangkan, jika komunitas itu mengulas beberapa rumor salah satunya agama harus jadi nilai penguat warga untuk kenyamanan dan jaga kemanusiaan.
Selanjutnya, kata Asep, ketidaksamaan dalam tuntunan agama disaksikan sebagai kekhasan teologis masing-masing. Tetapi, lanjut ia, yang diprioritaskan yakni nilai-nilai keadaban dan keadilan yang perlu direalisasikan.
“Paling akhir, beberapa agama di dunia harus berpadu dan bersama dalam jaga kenyamanan di kehidupan beragama. Untuk saya, komunitas R20 dan G20 ialah peristiwa penting untuk Islam Indonesia untuk dunia sebagai contoh kehidupan yang rukun,” tutur Guru Besar Sosiologi Hukum Islam UIN Jakarta ini.
Oleh karena itu, Asep menjelaskan pengetahuan dan pengkajian study Islam dan beberapa agama di instansi pengajaran, mulai tingkat dasar sampai Perguruan Tinggi harus diperkokoh dengan ide pengetahuan toleran, moderasi dan pengokohan nilai bersama.
Disamping itu, kata Asep, instansi pengajaran di bawah Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan dan Kementerian Agama harus berpadu solid dalam merangkum evaluasi keagamaan, pengetahuan agama yang inklusif, moderat dan tolerir.
“Karenanya, pengajaran agama perlu mendapatkan perhatian khusus karena dia berpengaruh di kehidupan sosial,” terang ia.
Selain itu, Asep menambah Indonesia harus mendatangkan mode kehidupan beragama yang plural dan serasi dalam peristiwa penting komunitas R20 dan G20 di Bali. Secara global, lanjut ia, Indonesia harus menggerakkan perdamaian dunia dalam segalanya baik agama, ekonomi dan politik.
“Nach, UIN dan Kementerian Agama harus mengambil peristiwa ini paling depan,” ucapnya.